Jurnal Pembangun Sebuah Dinasti

Inggris dan Pencakar Langit

Posted in Uncategorized by dewey setiawan on 03/01/2016

Kapan hari saya ngobrol dengan profesor dari Brazil yang lagi penelitian di pusat penelitian kami. Kenapa di Inggris ini jarang lihat gedung pencakar langit ya, bahkan di London? Kalaupun ada ya jauh lebih sedikit jumlahnya dibanding negara2 berkembang dan mencakarnya juga tidak tinggi2 amat. Saya tambahkan shopping malls di sini nggak ada apa2nya dibanding di Indonesia. Si profesor bilang sama juga dengan Brazil.

Apa mereka tidak punya uang? Yang jelas kita-kita yang dari negara berkembang ini lebih kere dibanding mereka. Teknologi? Apalagi. Kebutuhan? Setahu saya di Inggris masih lebih banyak orangnya dibanding Uni Emirat Arab, yang suka menyodok langit itu. Lahan? London dan kota2 lain sudah sangat sesak; sudah sewajarnya lebih ‘go vertical’.

Alasan yang paling jelas adalah soal politik dan undang-undang. Pecinta bangunan kuno punya kekuatan lobi politik yang sangat besar di sini. Jangankan membongkar, menghalangi pandangan ke bangunan-bangunan kuno melanggar undang-undang. Dan penegakan undang-undangnya memang baik. Sebagai ilustrasi sederhana, saya pernah berbuih-buih merayu sopir sewaan untuk menurunkan kami di dekat apartemen, yang sebenarnya dilewati dan punya tempat perhentian. Dan rayuan saya terus-menerus ditolak “karena tidak sesuai dengan perjanjian”, dengan kesopanan yang tidak kalah konsisten.

Tapi rasa2nya ini juga masalah yang lebih ‘halus’ semacam budaya, psikologi, atau selera. Orang Inggris ini suka dan bangga dengan budaya ‘understatement’. Semakin kaya/tinggi kelas, semakin doyan merendah-rendahkan diri. Tidak harus berarti mereka itu rendah hati betulan. Tampil rendah hati adalah cara mereka untuk sombong grin emoticon Hal ini sebenarnya banyak diangkat Oscar Wilde dalam karya-karyanya. Mungkin, sekali lagi mungkin, membangun gedung tinggi2 dianggap agak berlebihan.

Mungkin ada kaitannya dengan inferiority complex juga. Sebagai bekas bangsa penakluk dan masih sangat kaya-raya, mereka tidak terlalu merasa perlu membuktikan diri atau tampil kaya. Beda dengan kita2 yang lama terjajah dan masih kere atau baru kaya. Suka bangun yang megah-megah dan tinggi-tinggi tapi kalau mau menaikkan gaji buruh … Eh.

Ada pendapat lain?

Leave a comment